www.pixabay.com
www.pixabay.com
DOKTERTRIP.COM – Alergi pada anak mayoritas disebabkan oleh makanan. Kondisi ini berkaitan erat dengan kadar protein dalam makanan yang tidak ditoleransi dan mendapatkan respon negatif dari sistem kekebalan tubuh. Alergi makanan sendiri terjadi pada 40% anak yang lahir dari ibu riwayat alergi.
Reaksi alergi makanan pada anak dapat menimbulkan gejala yang ringan hingga berat. Bahkan tak sedikit harus berakhir dengan kematian. Hal ini terjadi akibat lemahnya pengawasan orangtua sehingga sampai ke rumah sakit sudah dalam keadaan kritis.
Berdasarkan jenisnya terdapat beberapa makanan dalam keseharian yang sering menyebabkan alergi pada anak.
1. Telur
Setidaknya setengah dari anak-anak usia pra sekolah mengalami alergi telur. Kandungan beberapa jenis protein didalamnya seperti ovomucoid, ovalbumin dan conalbumin dianggap sebagai alergen (pemicu alergi) dan mendapat reaksi perlawanan dari sistem imunitas tubuh.
Gejala alergi telur biasanya berupa ruam kemerahan dan gatal di kulit, muntah, batuk dan sesak nafas. Pada kondisi yang berat bisa muncul reaksi anafilaksis yang dapat mengancam jiwa.
2. Susu
Alergi susu menjadi alergi yang cukup sering pada anak. Terutama untuk jenis susu sapi. Komposisi berupa protein whey dan casein yang terkandung didalamnya pada beberapa anak akan mengalami reaksi negatif yang merugikan tubuh.
Gejala reaksi alergi dengan cepat akan muncul dalam waktu 30-60 menit segera setelah anak minum susu. Keluhan awal biasanya berupa pilek, batuk, lalu muncul ruam kemerahan pada kulit. Jika berlanjut, si anak akan terjadi muntah, diare dan kram perut.
3. Ikan
Alergi ikan tergolong jenis alergi yang paling sering menimbulkan reaksi yang lebih parah, termasuk syok anafilaksis yang bisa berakhir kematian. Terutama untuk jenis ikan laut seperti udang, kerang dan cumi.
Dengan cepat si anak yang mengalami reaksi alergi protein pada ikan akan muncul pilek, batuk dan sesak nafas. Terkadang juga timbul bengkak pada kelopak mata dan bibir. Gejala ini merupakan tanda khas reaksi anafilaksis dan harus mendapatkan pertolongan segera di rumah sakit.
Sementara untuk reaksi ringan, si anak biasanya hanya akan mengeluh gatal-gatal di kulit disertai ruam kemerahan. Gejalanya biasanya akan hilang dengan minum obat alergi.
Alergi makanan pada anak umumnya akan menghilang seiring usia. Namun pada beberapa anak bisa menetap hingga dewasa. Terutama untuk alergi jenis makanan seperti telur dan ikan. Perburukan kondisi karena alergi makanan pada anak bisa dicegah dengan pengawasan orang tua yang lebih baik.