DOKTERTRIP.COM – Alergi selama ini lebih familiar disebabkan oleh seafood, serbuk sari, bulu binatang, debu, cuaca dingin, bahan kimia seperti sabun, lateks, obat-obatan atau ascessoris yang berbahan logam.
Namun pada beberapa orang, paparan sinar matahari juga dapat menimbulkan reaksi alergi atau dikenal sebagai fotodermatitis.
Bagaimana Gejalanya ?
Alergi matahari dapat terjadi secara langsung maupun dicetuskan oleh bahan kimia tertentu seperti yang terkandung dalam Sunblock. Sehingga gejalanya cukup bervariasi tergantung penyebabnya. Salah satunya adalah Actinic Prurigo.
Actinic Prurigo
Actinic Prurigo merupakan penyakit langka yang diwariskan secara genetik ini merupakan salah satu jenis fotodermatosis yang cukup menyiksa.
Penderita Actinic Prurigo akan mengalami benjolan kemerahan pada kulit disertai rasa gatal. Wujud kelainan kulit tersebut akan muncul pada bagian tubuh yang terkena sinar matahari seperti wajah, tengkuk, lengan hingga tungkai dan kaki.
Alergi Sublock
Sementara pada penderita alergi matahari yang dicetuskan oleh zat kimia dalam Sunblock, kamu akan menemukan adanya ruam kemerahan, kulit yang melepuh disertai rasa gatal dan panas pada organ tubuh yang terpapar sinar matahari langsung.
Gejala yang berbeda dan khas akibat paparan cahaya matahari juga bisa kamu temukan pada penyakit autoimun seperti lupus.
Lupus Eritematosus Sistemik
Pada penderita Lupus yang terkena paparan sinar matahari, ruam kemerahan akan tampak pada bagian hidung yang melebar ke pipi dan membentuk gambaran seperti kupu-kupu. Penderita juga akan mengeluh lemas, nyeri persendian hingga sesak nafas.
Polymorphous Light Eruption (PMLE)
PMLE merupakan jenis fotodermatitis yang paling umum dan sering terjadi. Memiliki reaksi pada kulit yang berbeda pada setiap orang, lesi kulit pada penyakit ini akan berkembang dalam hitungan jam hingga beberapa hari setelah terkena paparan sinar matahari.
Diawali dengan bercak kemerahan di kulit, selanjutnya penderita akan mengeluh gatal dan rasa panas seperti terbakar. Namun gejala ini dapat menghilang dalam beberapa tanpa meninggalkan jejak. Terutama jika penderita terlebih dahulu mengisolasi diri dari paparan sinar matahari.
Solar Urtikaria
Solar urtikaria merupakan jenis fotodermatitis yang kronis. Gejala yang muncul seperti reaksi alergi pada umumnya mulai dari ruam kemerahan yang cukup luas terutama di area kulit yang terpapar sinar matahari, dan gatal-gatal yang tertahankan.
Pada kondisi yang lebih berat, kamu akan menemukan penderita mengeluh pusing hingga mual dan muntah.
Meski Solar Urtikaria ini lebih sensitif terhadap paparan cahaya matahari, namun wujud kelainan kulit yang muncul dengan cepat akan segera menghilang. Terutama setelah penderita terbebas dari sengatan panas matahari
Bagaimana Cara Mengobatinya ?
Alergi matahari pada umumnya tidak mengancam jiwa. Terkecuali pada penderita yang didasari oleh penyakit berat seperti autoimun dan hipersensitif tipe cepat.
Untuk pengobatan kamu bisa memulainya dengan pemberian obat-obatan untuk mengatasi gejala seperti antihistamin untuk menekan rasa gatal, dan pengurang rasa nyeri yang memiliki efek anti radang yang ringan sejenis ibu profen.
Sementara pada kasus alergi matahari yang berat dan luas, gejala kemungkinan akan menetap dalam beberapa hari. Sehingga diperlukan obat steroid sistemik yang dapat menekan reaksi alerginya dengan cepat.
Kapan Harus Segera dibawa ke Rumah Sakit ?
Reaksi alergi matahari yang berat memiliki potensi untuk mengancam jiwa. Beberapa gejala berikut bisa kamu jadikan acuan untuk membawa segera penderita ke Rumah Sakit.
Mulai dari ruam yang makin meluas, rasa gatal semakin hebat, sesak nafas, demam tinggi, denyut nadi yang cepat, pembengkakan pada wajah dan tenggorokan, muntah hingga kebingungan.