DOKTERTRIP.COM – Diare Traveller’s merupakan penyakit yang paling sering menjangkit para wisatawan hampir di seluruh dunia. Tidak kurang dari 70% para pelancong akan mengalami diare ini dalam perjalanan mereka.
Penyebabnya Diare Traveller’s pun cukup klasik, yaitu makanan dan minuman yang terinfeksi seperti Rotavirus, E.Coli dan Salmonella Typhii serta penularan melalui toilet bekas penderita.
Siapa yang Paling Berisiko Terjangkit ?
Setiap wisatawan yang mengkonsumsi makanan dan minuman yang kurang bersih, memiliki peluang untuk menderita Diare Traveller’s. Namun pada beberapa orang akan didapati risiko yang lebih tinggi untuk terjangkit.
Beberapa kawasan seperti Amerika Latin, Timur Tengah, Afrika dan Asia termasuk Indonesia dilaporkan memiliki prevalensi yang cukup tinggi terjadi Diare Traveller’s.
Kamu juga akan menemukan risiko Diare Traveller’s yang cukup tinggi pada wisatawan yang menderita gangguan kekebalan tubuh seperti lupus, penderita penyakit kronis seperti diabetes dan Crohn Disease, serta mereka yang mengkonsumsi obat H2 bloker (Ranitidin, Cimetidine, Famotidin) dan Antasida yang menyebabkan penurunan kemampuan lambung dalam membunuh kuman.
Bagaimana Penularannya ?
Kurang lebih 80% kasus Diare Traveller’s terjadi akibat infeksi bakteri yang mengkontaminasi makanan dan minuman. Dan sisanya berupa virus seperti Rotavirus yang lebih sering menyerang anak-anak, serta protozoa.
Selain akibat toilet yang kotor, perilaku pekerja tempat makan yang mengabaikan cuci tangan juga menjadi media penularan yang cukup sering. Pada kasus yang lain, kamu juga bisa melihat penularan terjadi karena sanitasi yang buruk dan sayuran serta buah-buahan yang tidak dicuci bersih.
Apa Saja Gejalanya ?
Gejala Diare Traveller’s dapat muncul beberapa jam hingga dua hari setelah mengkonsumsi makanan yang terpapar infeksi. Keluhan berupa kram perut, bab cair berkali-kali, demam, sampai muntah bisa kamu temukan pada penderita.
Lamanya gejala yang muncul sangat bergantung pada jenis infeksi yang menyerang. Kasus Diare Traveller’s yang disebabkan oleh bakteri biasanya berlangsung mulai tiga sampai tujuh hari. Sementara untuk infeksi virus cenderung singkat yaitu tidak lebih dari tiga hari.
Untuk kasus Diare Traveller’s yang berkepanjangan, sering kali terjadi akibat infeksi protozoa. Terutama yang tidak mendapatkan pengobatan. Atau mereka yang hanya mendapatkan obat-obatan pereda keluhan saja.
Diare Traveller’s merupakan salah satu penyakit yang cukup tinggi angka kejadiannya pada saat liburan. Sehingga perlu perhatian khusus agar perjalanan wisatamu tetap sesuai rencana.