hher24.com
DOKTERTRIP.COM – Kompres merupakan salah satu terapi suportif yang sudah menjadi tradisi di masyarakat kita. Paling populer tentu saja biasa digunakan untuk membantu menurunkan demam. Kompres juga cukup efektif untuk mengurangi rasa nyeri dan pembengkakan pada otot yang mengalami cedera.
Berdasarkan jenisnya, kompres terbagi ke dalam dua macam. Yaitu kompres hangat dan dingin/es. Keduanya mempunyai cara kerja dan khasiat yang berbeda. Termasuk juga penggunaannya harus tepat agar mendapatkan manfaat yang diinginkan.
Kompres Hangat/Panas
Kompres hangat bekerja dengan merangsang terjadinya pelebaran pembuluh darah dan meningkatkan sirkulasi. Sehingga cukup efektif dalam membantu meredakan rasa nyeri otot dan kelelahan. Misalnya sehabis olahraga atau aktifitas berat lainnya.
Kompres hangat juga sangat direkomendasikan untuk menurunkan demam. Rangsangan panas pada daerah lipatan seperti leher, ketiak dan selangkangan yang berisi pembuluh darah besar, akan mempercepat penguapan sehingga suhu tubuh akan menurun seiring keluarnya keringat melalui pori-pori kulit.
Kompres Dingin/Es
Kompres dingin akan memicu penyempitan pembuluh darah dan mengurangi sensitifitas saraf-saraf tepi. Pada kondisi trauma seperti cedera otot akut (<48 jam), luka memar dan mimisan, pemberian kompres dingin sangat efektif dalam menghambat pembengkakan, menghentikan perdarahan dan mengurangi rasa nyeri.
Kondisi lainnya yang bisa dilakukan kompres dingin adalah mata sembab, migrain, sengatan serangga, nyeri akibat radang sendi, gatal pada kulit dan nyeri pada penyakit herpes.
Cara Penggunaan
Kompres hangat hanya aman kamu gunakan dalam waktu sekitar 15-20 menit. Penggunaan yang lebih lama tidak direkomendasikan karena bisa menyebabkan kerusakan jaringan seperti ruam kemerahan hingga lecet pada kulit. Bahkan justru menimbulkan cedera baru akibat trauma panas.
Sementara untuk kompres dingin sebaiknya tidak kamu digunakan lebih dari 15 menit. Karena hal ini akan membuat proses penyembuhan seperti cedera otot atau luka memar menjadi panjang akibat terhambatnya sirkulasi darah.
Adapun jeda pemberian kompres bisa dilakukan dalam rentang waktu paling cepat 4 jam. Agar kulit atau jaringan mampu beradaptasi dan tidak menimbulkan efek negatif.
Perhatian Khusus
Pemberian kompres hangat dan dingin pada beberapa orang yang mengalami penyakit kronik seperti diabetes, penyakit jantung, gangguan pembekuan darah, riwayat stroke dan kulit sensitif seperti alergi, sebaiknya dikonsultasikan terlebih dahulu kepada dokter.