DOKTERTRIP.COM – Sebagai penyakit yang sering muncul pada saat liburan, Diare Traveller’s bisa membuat rencana wisata yang telah kamu susun menjadi berantakan.
Apalagi jika frekuensi diare sangat sering dengan jarak waktu yang singkat, maka pilihannya adalah menghentikan perjalanan untuk berobat dan memulihkan kondisi.
Mencegah Diare Traveller’s tentu saja jauh lebih utama daripada mengobatinya. Dan ini harus menjadi perhatian para wisatawan sebelum memulai petualangan liburan mereka dimana pun.
Bagaimana Mencegah Diare Traveller’s ?
Diare Traveller’s pada umumnya dapat sembuh sendiri dalam beberapa hari. Namun buat kamu yang sedang berlibur, ini jelas akan menguras waktu dan tenaga. Pencegahan yang efektif bisa dimulai dengan penggunaan vaksin dan merubah kebiasaan buruk.
Melakukan vaksinasi terhadap penyakit-penyakit endemis dan berkaitan dengan kontaminasi makanan atau minuman seperti Tifus, Kolera, Disentri, Rotavirus dan Hepatitis A, dilaporkan cukup signifikan dalam mencegah terjadinya Diare Traveller’s.
Selanjutnya merubah kebiasaan buruk menjadi kunci penting dalam mencegah masuknya kuman ke dalam tubuh.
Selama berlibur kamu harus membiasakan untuk cuci tangan sebelum menyantap makanan atau minuman, lebih selektif dalam memilih menu kuliner, dan menyiram toilet sebelum menggunakannya agar terhindar dari risiko penularan.
Bagaimana Pengobatan Diare Traveller’s ?
Mengobati Diare Traveller’s harus kamu lakukan secara menyeluruh. Mulai dari mengatasi penyebabnya, meredakan gejalanya, hingga berupaya mengendalikan agar tidak terjadi komplikasi yang berbahaya.
Diare Traveller’s umumnya disebabkan oleh infeksi virus, bakteri dan protozoa. Diare yang berkepanjangan lebih dari tiga hari seringkali disebabkan oleh infeksi bakteri.
Sehingga kamu perlu berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan obat antibiotik yang tepat. Pada anak-anak, pemberian probiotik dan zink sangat dianjurkan dan terbukti efektif.
Sementara untuk meredakan gejala diare, beberapa obat bisa kamu beli di apotek tanpa resep dokter. Diantaranya adalah Attapulgit dan Loperamide yang terbukti efektif dalam memperbaiki produk feses menjadi lebih padat.
Namun pada kondisi tertentu seperti hamil, menyusui atau gangguan fungsi ginjal, penggunaan kedua obat tersebut tetap perlu dikonsultasikan dahulu dengan dokter.
Terakhir, rehidrasi cairan juga menjadi pengobatan yang cukup penting untuk penderita Diare Traveller’s. Frekuensi diare yang sering dengan cepat akan membuat tubuhmu kehilangan banyak cairan. Kematian pun bisa terjadi akibat dehidrasi dan syok yang tidak tertangani.
Sehingga lakukan rehidrasi dengan air putih atau minuman yang terbukti mengandung unsur elektrolit yang cukup untuk mengembalikan komposisi cairan dalam tubuh.
Kapan Harus ke Rumah Sakit ?
Kasus Diare Traveller’s yang tidak mengalami perbaikan setelah penggunaan obat oral, atau penderita tampak lemas akibat tidak seimbangnya antara cairan masuk dan yang terbuang, sebaiknya segera dibawa ke Rumah Sakit untuk mendapatkan tindak lanjut.